Pages

Friday, July 29, 2011

Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar (sekedar opini)

Guru....sebuah kata yang memiliki banyak makna...Dahulu guru merupakan seorang yang melakukan atau melaksanakan pembimbingan terhadap siswa didiknya hingga mengerti akan pelajaran...dahulu bukan hanya pelajaran materi yang diberikan, dahulu pelajaran moral juga kerap dilakukan...sekarang...pelajaran moral juga dilakukan, akan tetapi tidak dapt memberi pendidikan moral kepada siswa sehingga mereka bisa lebih baik lagi...memang, dahulu mental siswa tidak seperti sekarang, yang berani menentang jika tidak sesuai keinginannya...tapi apakah itu baik???tidak jika menurut saya...hal ini dikarenakan...tidak semua hal yang ditentang siswa sesuai dengan aturan yang ada...karena banyaknya siswa hanya mengetahui hak mereka tanpa memahami akan kewajiban,apalagi untuk melakukan kewajiban...jika paras pengamt pendidikan, para pembuat kurikulum, para pembuat peraturan hanya melihat siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, tapi siswa tidak semua merata akan kemampuannya..ada juga yang harus memiliki perhatian tinggi...selain itu, ada nya KPAI yang telah membelengu guru untuk melaksanakan pendidikan,bukan pengajaran....tidak semua siswa kadang memahami aturan secara lisan, hukuman secara moral, maupun shock therapi...terkafdang siswa perlu juga diberi hukuman fisih untuk membuat jera...tapi...ini hanya pandangan seorang...

Saturday, July 2, 2011

Gurindam 12 - Raja Ali Haji

Gurindam 12 – Fasal 1
barang siapa tiada memegang agama sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
barang siapa mengenal yang empat maka yaitulah orang yang makrifat
barang siapa mengenal Allah suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
barang siapa mengenal diri maka telah mengenal akan tuhan yang bahri
barang siapa mengenal dunia tahulah ia barang yang terperdaya
barang siapa mengenal akhirat tahulah ia dunia mudharat

Gurindam 12 – Fasal 2
barang siapa mengenal yang tersebut tahulah ia makna takut
barang siapa meninggalkan sembahyang seperti rumah tiada bertiang
barang siapa meninggalkan puasa tidaklah mendapat dua termasa
barang siapa meninggalkan zakat tiada hartanya beroleh berkat
barang siapa meninggalkan haji tiadalah ia menyempurnakan janji

Gurindam 12 – Fasal 3
apabila terpelihara mata sedikitlah cita-cita
apabila terpelihara kuping khabar yang jahat tiadalah damping
apabila terpelihara lidah niscaya dapat daripadanya faedah
bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan daripada segala berat dan ringan
apabila perut terlalu penuh keluarlah fi‘il yang tiada senonoh
anggota tengah hendaklah ingat di situlah banyak orang yang hilang semangat
hendaklah peliharakan kaki daripada berjalan yang membawa rugi

Gurindam 12 – Fasal 4
hati itu kerajaan di dalam tubuh jikalau zalim segala anggota pun rubuh
apabila dengki sudah bertanah datang daripadanya beberapa anak panah
mengumpat dan memuji hendaklah pikir di situlah banyak orang yang tergelincir
pekerjaan marah jangan dibela nanti hilang akal di kepala
jika sedikit pun berbuat bohong boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
tanda orang yang amat celaka aib dirinya tiada ia sangka
bakhil jangan diberi singgah itulah perompak yang amat gagah
barang siapa yang sudah besar janganlah kelakuannya membuat kasar
barang siapa perkataan kotor mulutnya itu umpama ketor
di manatah tahu salah diri jika tiada orang lain yang berperi
pekerjaan takbur jangan direpih sebelum mati didapat juga sepih

Gurindam 12 – Fasal 5
jika hendak mengenal orang berbangsa lihat kepada budi dan bahasa
jika hendak mengenal orang yang berbahagia sangat memeliharakan yang sia-sia
jika hendak mengenal orang mulia lihatlah kepada kelakuan dia
jika hendak mengenal orang yang berilmu bertanya dan belajar tiadalah jemu
jika hendak mengenal orang yang berakal di dalam dunia mengambil bekal
jika hendak mengenal orang yang baik perangai lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Gurindam 12 – Fasal 6
cahari olehmu akan sahabat yang boleh dijadikan obat
cahari olehmu akan guru yang boleh tahukan tiap seteru
cahari olehmu akan isteri yang boleh menyerahkan diri
cahari olehmu akan kawan pilih segala orang yang setiawan
cahari olehmu akan abdi yang ada baik sedikit budi

Gurindam 12 – Fasal 7
apabila banyak berkata-kata di situlah jalan masuk dusta
apabila banyak berlebih-lebihan suka itulah tanda hampirkan duka
apabila kita kurang siasat itulah tanda pekerjaan hendak sesat
apabila anak tidak dilatih jika besar bapanya letih
apabila banyak mencacat orang itulah tanda dirinya kurang
apabila orang yang banyak tidur sia-sia sahajalah umur
apabila mendengar akan khabar menerimanya itu hendaklah sabar
apabila mendengar akan aduan membicarakannya itu hendaklah cemburuan
apabila perkataan yang lemah lembut lekaslah segala orang mengikut
apabila perkataan yang amat kasar lekaslah orang sekalian gusar
apabila pekerjaan yang amat benar tiada boleh orang berbuat honar

Gurindam 12 – Fasal 8
barang siapa khianat akan dirinya apalagi kepada lainnya
kepada dirinya ia aniaya orang itu jangan engkau percaya
lidah suka membenarkan dirinya daripada yang lain dapat kesalahannya
daripada memuji diri hendaklah sabar biar daripada orang datangnya khabar
orang yang suka menampakkan jasa setengah daripada syirik mengaku kuasa
kejahatan diri sembunyikan kebajikan diri diamkan
keaiban orang jangan dibuka keaiban diri hendaklah sangka

Gurindam 12 – Fasal 9
tahu pekerjaan tak baik tapi dikerjakan bukannya manusia ia itulah syaitan
kejahatan seorang perempuan tua itulah iblis punya penggawa
kepada segala hamba-hamba raja di situlah syaitan tempatnya manja
kebanyakan orang yang muda-muda di situlah syaitan tempat bergoda
perkumpulan laki-laki dengan perempuan di situlah syaitan punya jamuan
adapun orang tua yang hemat syaitan tak suka membuat sahabat
jika orang muda kuat berguru dengan syaitan jadi berseteru

Gurindam 12 – Fasal 10
dengan bapa jangan durhaka supaya Allah tidak murka
dengan ibu hendaklah hormat supaya badan dapat selamat
dengan anak janganlah lalai supaya boleh naik ke tengah balai
dengan isteri dan gundik janganlah alpa supaya kemaluan jangan menerpa
dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kapil

Gurindam 12 – Fasal 11
hendaklah berjasa kepada yang sebangsa
hendaklah jadi kepala buang perangai yang cela
hendak memegang amanat buanglah khianat
hendak marah dahulukan hujjah
hendak dimalui jangan memalui
hendak ramai murahkan perangai

Gurindam 12 – Fasal 12
raja mufakat dengan menteri seperti kebun berpagar duri
betul hati kepada raja tanda jadi sebarang kerja
hukum adil atas rakyat tanda raja beroleh inayat
kasihkan orang yang berilmu tanda rahmat atas dirimu
hormat akan orang yang pandai tanda mengenal kasa dan cindai
ingatkan dirinya mati itulah asal berbuat bakti
akhirat itu terlalu nyata kepada hati yang tidak buta