Pendidikan merupakan suatu
Cara agar seseorang memiliki pengetahuan tentang kehidupan,tentang meningkatkan
daya pikir. pendidikan bagi seseorang it dapat di bentuk melalui pendidikan
formal mUpun in formal.
Kita semua sadar dan tau akan
pendidikan yang sexang berjalan di negar ini, seperti apa,bagai mana dan untuk
apa.
Tapi pernahbkan kita Semua
peduli akan kemajuan pendidikN itu sendiri?
Kalau kita lihat sekarang
ini, hanya segelintir orang yang peduli akan dunia pendidikan ini.
Kenapa hal demikian
terjadi?????
Hal ini terjadi karena sebagian
sari orang tua seeing beranggapan bahwa berapa pun hasil yangvanak mereka
peroleh, ya Segitulah batas kemampuan anak nya. Mereka jarang mempermasalahkan
kenapa anak mereka bisa memperoleh basil sepwrti itu, mereka jarng melihat
sebab akibatnya, yang terpenting bagi mereka anaknya naik kelas, tidak peduli
bagaimana hasilnya.
Tetapi, jika kita lihat
kenyataan nya mengapa mereka bisa seperti itu, kemungkinan yang terjadi sangat
banyak.
Bisa terjadi dikarenakan
faktor dari keluarga,lingkungan serta tenan bermain.
Faktor keluarga bisa disebab
kan lemahnyabkontrol terhadap anak dalam pedidikan, orang tua hanya percaya klo
anak mereka bilang sudah belajar,pergi Les atau pun kursus. Mereka tidak pernah
melihat,mengantar dan mengontrol anaknya,kapan mereka belaj,belajar apa, diman
mereka les, Les apa, jam berapa smpai jam berapa. Jika Hal itu dilakukan,
buarpun anaknya tidak mendapat rangking, tetapi nilai tiap mata pelajaran akan
naik,motivasi belajar meningkat.
Akan tetapi pada kenyataan
nya, orang tua lebih memperdylikan akan kebutuhan anaknya tana melihat sebab
dan akibat, orang tua sibuk mencari uang hingga tiba dirumah dan kelelahan
unttuk mengontrol anaknya.
Ok,kita tinggalin masalah
orang tua.
Pernah kah kita elemen
masyarakat serta LSM yg bergerak dalam konteks Pendidikan merujuk hasil
kurikulum kita????
Kenapa harus begitu...karena
sebagai organisasi hendak nya mengontrol kebijakan pemerintah guna kemajuan
Pendidikan anak-anak yang bakal menjadi cikal bakal masa depan bangsa....
Kenyataan nya tidak...
Setidak nya yang saya
melihat..kurikulum yang dikembangkan hanya bersifat umum..maksudnya..hanya
sebagai pedoman,dan pedoman it bujan diambil dirumuskan dari contoh yang baik.
Maksudnya, misalnya mengenai
tentang keefektifan belajar,siswa d tuntut untuk aktif,tetapi pernahkah dilihat
sekolah2 yang siswanya terdiri dari anak2 yang malas akan pendidikian, apakah
effektif panduannya.
Setidaknya para perumus
kurikulum,pembuat kebijakan, hendaknyabmelakukan penelitian disetiap
wilaYh,bukan hanya di kota besar,dan yg dilihat sekolah menengah keatas,tetapi
sekolahyang dibawah garis kategori mwnengah kebawah.
Kenapa demikian,karena tiap
wilayah tidak sama sarana dan kemampuan mereka dalam masalah Pendidikan.
Karena,jika suatu panduan
diberikan,dan semua wilayah sma,akan tetapi sarana dan prasarana mereka berbeda
maka hasilnya jauh bereda.
Tetapi yang dilihat bukan krn
sistem yang salah,tapi yng menjalankan sistem salah.
Sungguh disayang kan,karena
tidak semua anak muda yang bakal masa depan it memiliki kemampuan,keinginan,kemauan
yg Sama...hendak nya sistem itu d buat bukan hanya untuk pemerataan,akan tetapi
dbwt berdasarkan kebutuhan.
Klo sistem yang dibuat
berdasarkan kebutuan yang dilihat dari kemampuan,maka hasil dari itu akan
sesuai dengan keinginan.
Ini hanya seputar opini yang
saya pikirkan.